Satjaya.web.id - Mahasiswa IPB University, Rimba Basuki, raih gelar Putera Padi Jawa Barat 2020 setelah mengikuti rangkaian karantina dan malam penganugeran Putera Puteri Padi Jawa Barat 2020. Ia menggantikan Holidin yang sebelumnya menjadi Putera Padi Jawa Barat 2019. Mahasiswa jurusan Manjemen Sumberdaya Lahan tersebut akan mengemban tugas selama 1 tahun untuk memberikan informasi, promosi, dan lainnya seputar pertanian.
"Saya sangat bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan tentunya ini bukan semata-mata perjuangan saya sendiri, tetapi juga atas doa dan dukungan temen-temen semua. Tentunya ini sudah digariskan oleh Allah SWT," ucap Rimba, Jumat (21/8/2020).
Rimba cerita, di ajang pemilihan Putera Puteri Padi Jawa Barat tersebut para finalis dipasang-pasangkan. Namun, Rimba sendiri tidak mendapat pasangan karena ada 2 finalis puteri yang mengundurkan diri.
"Awalnya saya syok banget, kenapa ga dapet pasangan. Tapi, saya menerima dan menjalani rangkaiannya, karena yang dinilai itu bukan dengan pasangannya, tetapi individunya. Nah, di situlah saya menerima dan berusaha lebih gigih lagi," terang mahasiswa Asrama Kepemimpinan dan Kader Pejuang Pertanian IPB itu.
Bersama dengan pasangannya, Puteri Padi Jawa Barat 2020, Sahwa Azhari, ia meminta doa dan dukungan untuk mewakili Jawa Barat di ajang nasional nanti yang akan digelar pada Oktober mendatang.
"Semoga gelar ini bisa menginspirasi temen-temen milenial supaya lebih tau dan cinta pada pertanian. Karena pertanian itu tidak hanya berbicara tentang tanam menanam, cangkul mencangkul, tetapi pertanian itu memiliki arti yang luas. Semoga gelar ini membuat saya termotivasi untuk bisa berkontribusi lebih pada pertanian dan bermanfaat bagi orang banyak," harap mahasiswa kelahiran Lampung itu.
Selain Rimba, beberapa mahasiswa IPB University yang meraih prestasi di ajang pemilihan Putera Puteri Padi Jawa Barat 2020 di antaranya Muhamad Husni Tamami (Putera Padi Intelegensia Jawa Barat 2020), Helmalia Dwi (Puteri Padi Media Sosial Jawa Barat 2020), dan M. Syahrul Ramdan (Putera Padi Photogenic Jawa Barat 2020).
Ajang pemilihan Putera Puteri Padi Jawa Barat merupakan ajang pemilihan duta pertanian dengan filosofi padi di bawah manajemen The Queen Mother Management. The Queen Mother Management merupakan sebuah manajemen dan kelas kontes kecantikan di Indonesia.
Bertempat di Villa Ciparay Indah, Kabupaten Garut, sebanyak 30 finalis terdiri dari 16 putera dan 14 puteri beradu gagasan, konsep, dan aksi pertanian. Mereka adalah finalis-finalis yang memiliki semangat tinggi dalam memajukan pertanian melalui gaya dan cara mereka sendiri.
Acara yang digelar pada 18-20 Agustus 2020 ini dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Komite Nasional Pemuda Indonesia, dan Organisasi Duta Kepemudaan di Jawa Barat. Juri dalam acara ini di antaranya Ir. Beni Yoga Gunasantika, MP. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Rizqi Ghassani.,M. I. Kom., Wakil Ketua DPD KNPI Jawa Barat, Putri Ayu Silmi Afifah, S. Sos. Puteri Padi Indonesia 2019 & Event Director, Maret Pujiasih Supervisor Promosi Inez Cosmetics Jawa Barat.
Founder Putera Puteri Padi, Zam Ibraz, mengatakan, malam penganugerahan diadakan dengan konsep sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan. Format acara adalah tanya jawab dan peragaan busana bertema alam. Seluruh Finalis menampilkan gagasan pertanian dengan pemaparan terbaiknya.
"Sebelumnya seluruh finalis telah dinilai melalui karantina virtual selama 3 bulan sejak Mei 2020. Karantina virtual berisi materi pelatihan pertanian dan seni budaya online serta tantangan tanya jawab yang dibuat di Instagram," terang Zam, sapaan akrabnya, Kamis (20/8/2020).
Menurut Zam, ajang ini merupakan pencarian dan pembinaan generasi muda yang memiliki minat terhadap dunia pertanian. Pihaknya berharap seluruh finalis dapat menjadi duta dan influencer pertanian Indonesia.
"Edisi ke- 3 pemilihan Putera-Puteri Padi Jawa Barat ini diadakan dengan fokus kampanye hasil produk UMKM Pangan. Seluruh finalis dilatih menjadi marketing pertanian yang baik dan menarik serta menguasai strategi promosi. Harapannya mereka dapat terjun ke masyarakat dan membantu petani mempromosikan serta menjual produk hasil pertanian," pungkasnya. (*)
