Teriknya sang surya di siang hari membuat siapapun enggan untuk keluar ruangan dan malas untuk beraktifitas.Lain halnya dengan dua orang yang berada dalam ruang persegi ini.
“Nih,Dhif,Gue beliin minum…gila panas banget hari ini….” Seru seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut.
Weeehh,thanks yaa,El,tau aja lagi haus” kata satu orang lagi yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya.
“Gimana ? “ Tanya Elvano kepada temannya Nadhif yang terlihat kebingungan.
“Gue bingung,gimana ya caranya kita presentasi tapi pake cara yang ga mainstream” Seru Nadhif yang terlihat masih kebingungan.
“Ya kalau mau anti-maenstream gausah pake power point lah” jawab Elvan dengan santai sambil meneguk minumannya. “Maksudnya gimana ?“ Nadhif nampaknya masih kebingungan. “Ya lo gausa pake format power point,karena yang lain pasti pake,kan? Nah kalo lo mau beda lo buat aja ilustrasi gambar atau komik strip terus tinggal di jelasin deh“ jelas Elvan.
“Hmmmmmm……boleh juga ide lo,tapi masalahnya gue kan ga jago gambar” seru Nadhif. “kalo soal gambar tenang aja kali,gue yang bakal gambar” kata Elvan.
“Wah serius? Oke…tapi kayanya lo juga yang harus ngejelasin nya pas presentasi nanti deh,soalnya kan lo yang buat gambar pasti lo juga dong yang ngerti” pikir Nadhif.
“ Lah mana ada gue yang jelasin,gak deh lo aja,gue kan gak pinter ngomong kaya lo,Dhif” tolak Elvan, “Ya tapi kan—“ , “Pokoknya lo terima hasil aja deh,sekarang mending kita balik” Potong Elvan yang langsung memebereskan semua peralatan sekolahnya ke dalam tas dan mereka pun mulai beranjak dari ruangan persegi yang familiar disebut kelas itu.
****
Suara riuh tepuk tangan menggema di dalam kelas setelah seorang siswa menyampaikan presentasi nya dengan sukses.
“Kereeeennnn…… Nadhif emang ga diraguin lagi” kata salah seorang yang berada di ruang kelas tersebut.
“Gambarnya lucu , Nadhif emang kreatif dahhh “ tambah seorang murid perempuan.
“Ya jelas lah, gak kaya temen sebangkunya itu tuh yang bisanya cuman numpang nilai dong dan jadi parasit,untung Nadhif baik, ya gak “ kata-kata tersebut terlontar dari seorang siswa yang ber-nametag ‘Alden Harfianto’.
Kedua temannya, Kahfi dan Airin tertawa mendengar kata-kata Alden tadi ,”weeeehhhh,Alden kalo ngomong……….suka bener“ Seru Kahfi.
Elvan yang berada tak jauh dari mereka hanya bisa mendengar dan diam,Ia sudah biasa di jelek-jelek kan oleh mereka,padahal kan…ah sudahlah.
“Keren bro…” Elvan menepuk pundak Nadhif saat dia duduk kembali disebelahnya. “Heheh,berkat lo juga kan “ seru Nadhif. Elvan hanya bisa tersenyum penuh arti,entah itu apa.
Bel jam pelajaran terakhir berbunyi. Fisika,mendengarnya saja sudah membuat sebagian orang mendengus apalagi di jam-jam terkahir seperti ini tentu saja menjengkelkan.
“Oke anak-anak,yang bisa menyelesaikan soal didepan boleh maju “ Seru Ibu guru kepada murid-muridnya.
“Nah,beres” Nadhif baru saja menyelesikan soal yang berada di papan tulis tersebut. “eungghhh tapi bener gak ya ? “ Nadhif bermonolog dan terdengar oleh Elvan yang berada disebelahnya.
“Wah,Dhif kok yang lo isinya gede amat dah” Kata Elvan membuyarkan lamunan Nadhif.
“Masa iya” jawab Nadhif.
“Coba sini gue liat……..oh lo salah masukin rumus,coba lo cermati lagi deh,masa intensitas gelombangnya besar jaraknya malah ngejauhin? Aturankalo intensitas nya besar jaraknya semakin deket dong? “ Kata Elvan dengan teliti.
“Wahhh,lu bener..berarti gue salah rumus nih,pantes dari tadi gue bingung heheh “ Ujar Nadhif yang langsung membenarkan jawabannya.
“lo kedepan sana kerjain” Nadhif menyuruh Elvan
“Euunghhh……..engga deh lo aja,gue takut salah” Ucap Elvan dengan nada yang bebeda dari sebelumnya’
“lah kok gitu,lo kan yang gasih tau gue tadi,lagian jawabannya bener kok”
“Ga ah,lo aja sana” ucap Elvan lagi.Dan lagi,Elvan memang suka enggan jika disuruh kedepan untuk mengerjakan soal-soal yang ada dipapan tulis atau hanya sekedar berbicara untuk menyatakan pendapat,padahal sebenarnya dia bisa.Beda dengan Nadhif,yang sering maju dan aktif berbicara sehingga ia disenangi oleh teman-temannya.
“Jadi,siapa yang mau maju kedepan?” Tanya ibu guru kepada murid-muridnya.Nampaknya murid-muridnya masi asik dengan alat tulisnya masing-masing
‘yaudah……Saya,bu “ Seru Nadhif sambil mengangkat tangannya
“Oke,Nadhif silahkan kerjakan setelah itu kamu jelaskan kepada teman-teman mu ya” ucap ibu guru.
“Baik,Bu” Jawab Nadhif. Akhirnya Nadhif mengerjakan lalu menjelaskanya sesuai perintah ibu guru tersebut.
***
“iya mah,El pulang sekarang……iya mah iyaaaa……waalaikumsalam” terlihat yang sedang Elvan menutup telponnya dan siap untuk pulang
“Woi,Dhif gue balik duluan ya,nyokap udah nelpon nih” ujar Elvan kepada Nadhif.
“Oke,bro hati-hati...” Nadhif menjawab sambil ber-tos dengan Elvan,biasalah anak muda jaman sekarang.
Setelah Elvan pergi,Alden menghampiri Nadhif yang sedang memasukkan bebefrapa alat tulisnya kedalam tas.
“Eh,Dhif kok lo tahan sih temenan ama si parasit itu” ujar Alden kepada Nadhif dengan santai.
“Parasit? Maksud lo ?“ Jawab Nadhif kebingungan.
“Itu si Elvano….” Kata Alden dengan nada tidak suka.
“Yaelah lo masi aja sinis gitu ama El,dia tuh baik tau,coba deh lo lebih deket sama dia,dia juga asik kok orangnya,emang apa salahnya sih ? “ jawab Nadhif dengan tenang.
“Tuhkan Al,percuma lo ngomong ama Nadhif,ujung-ujungnya ngebelain temennya itu “ Kahfi menimbrung ucapan Alden.
“Niat Alden tuh cuman mau ngebantu lo ko,Dhif….ya kita gamau lo terus-terusan di manfaatin sama El,lo kan pinter” Airin pun ikut-ikutan bicara.
“ya,ya,ya gue hargain niat baik kalian,tapi kalian salah kalau beranggapan kaya gitu sama El,asal kalian tau aja,dia yang selama ini sering bantu gue,sebenernya gue ini biasa aja sama kaya kalian,jangan berlebihan lah……hmmmm yaaudah gue duluan yaaaa” Nadhif meleos pergi meninggalkan Alden,Airin,dan Kahfi.Nadhif tidak mau membuat masalah.
“si El emang jago ya mempengaruhi orang,ah gue mau belajar sama dia dehhh,kayaknya omongan Nadhif ada benernya juga” Ucap Kahfi dengan nada bercanda.
“yee dasar pea” ujar Airin.
“Udah yu ah balik “ Ajak Alden dn akhirnya mereka pergi untuk pulang.
****
Sedangkan di sebuah ruangan minimalis tapi nyaman terlihat seorang lelaki yang sedang melamun,entah apa yang sedang dia pikirkan.Raut wajahnya terlihat gusar,ya dia Elvano.
“Gue gabisa gini terus……….tapi gimana caranya coba,gue gabisa seberani dan seaktif Nadhif…..” Elvano mulai bermonolog
“Arrrrggghhhhh……..pokoknya gue harus berubah,ya harus” Elvano mulai menyemangati dirinya sendiri.Setelah itu dia membuka laptopnya,entah apa yang dia lakukan.Mengerjakan sesuatu? Mungkin
***
Sabtu,hari dimana pelajar menikmati istirahat dan bersantai dirumah,tapi tidak dengan ketiga orang ini,ya Alden,Airin,dan Kahfi.Mereka mengisi hari sabu mereka dengan pergi kesekolah seperti biasa untuk mengerjakan tugas.
“Yaelah si Nadhif gangerti banget gue pengen santai-santai dirumah” keluh Kahfi
“Tau tuh,plan yang udah gue buat semaleman ancur gitu aja Karena satu chat dari Nadhif “ Airin ikut mengeluh.
“gue si fine aja,tapi yang buat gue males tuh masa iya gue harus satu kelompok sama si El” Alden mendengus kesal.
Ya,mereka diberi tugas kelompok dan kebetulan merka satu kelompok dengan Elvan dan Nadhif.
Suara petikan gitar melantun dengan indah disalah satu ruangan,siapa sangka lantunan indah itu terdengar sampai luar ruangan atau koridor sekolah.
“Weeehh siapa yang maenin gitar pagi-pagi begini,duuuhh adem jadinya” kata Airin.
“Kayaknya dikelas kita deh,tapi siapa? Nadhif ?sejak kapan?” Tambah Kahfi dengan nada sedikit mengejek.
Dan ketika mereka sampai didepan kelas,mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat. Ya suara lantunan indah itu berasal dari jari jemari Elvano diatas senar gitar.
Elvano yang sadar akan datangnya Alden,Airin,dan Kahfi pun menghentikan permainan gitarnya.
Prok prok prok … suara tepuk tangan dari salah seorang yang berdiri di depan pintu
“Ternyata orang yang bisanya cuman manfaatin temennya doang kaya lo punya kemampuan juga toh “ ujar Alden dengan sinis.
“Al,omongan lo” Airin memperingati Alden tapi Alden tak menghiraukan.
“Gue kasian sama lo,bisanya cuman hidup di belakangnya Nadhif layaknya parasit” perkataan Alden semakin menjadi-jadi.
“Fi, gimana nih” bisik Airin kepada Kahfi
“Mana gue tau” Kahfi Mengangkat bahunya
El yang jengah atas semua perkataan Alden pun berdiri serya berkata, “Gue lebih kasian sama lo,lo cowok tapi omongan lo kayak cewek…Lo cuman bisa menilai orang dari luar doang tanpa mau tau apa yang sebenernya terjadi,freak!” ujar Elvan tapi ia tetap tenang.
“LO—“ Alden berancang-ancang akan menonjok Elvan tapi Kahfi dan Airin menahan.
“Woi Al santai dong,lo apa-apaan sih ?! tenang dikit napa “ Kahfi mencoba menahan Nadhif.
“Lepassssss” Alden meminta Kahfi untuk melepaskannya
“Engga,gue gamau ada yang bonyok disini” Jawab Kahfi.
“Lepasin Alden,Fi” Suruh Elvan.
Kahfi pun melepaskan Alden,dan berdoa semoga tidak terjadi keributan. Oh iya, Nadhif kebetulan belum datang,entah kenapa biasanya dia on time.
Tiba-tiba Elvan memegang pundak Alden dan berkata “Harusnya kalo lo gak merasa,lo gak emosi kaya tadi” Alden mencoba menepis tangan Elvan,tapi Elvan menahannya.
Krekk…… sura pintu terbuka
“Yaampun teman-teman sorry ya gue telat…….” Ternyata Nadhif,datang dengan nafas terengah-engah. “Wah ada kemajuan nih kalian,tumben bisa akrab kaya gitu “ Sambung Nadhif yang melihat posisi Elvan dan Alden. Mereka yang tersadar langsung mengubah posisi.
“Eh,Dhif tumben lo ngaret,gue ama yang lain nunggu sampe lumutan nih” seru Elvan mencoba menetralkan suasana.
“Yah maaf,tadi nyokap minta dianterin dulu ke pasar,ya gue gamau lah jadi anak durhaka” jawab Nadhif dengan kekehan,”btw kalian udah punya ide buat project ini?” sambung Nadhif yang kemudian ikut duduk bersama ke-4 temannya.
“Hmmmmm,Dhif….sebenernya gue bingung,enaknya objek apa ya yang bakal kita pake buat project ini?” Airin mulai bersuara.
Oke sedikit penjelasan tentang tugas mereka,tugas Bahasa Inggris tentang Explanation,ya eksplanasi biasanya disajikan dalam bentuk teks,tapi hal itu sudah biasa,jadi guru mereka Miss Nara meminta untuk menyampaikan sebuah teks eksplanasi dalam bentuk verbal,katanya sih biar sekalian test speaking.Nah,kelompok mereka kebagian tema tentang semua yang ada di alam,entah itu tanaman,fenomena alam,atau makhluk hidup lainnya.
“Kalo gue sih mending pake objek tumbuhan aja,kan banyak tuh tumbuhan yang kaya akan manfaatnya,nanti kita explainmanfaatnya terus proses-proses nya ,eh tapi kira-kira tumbuhan apa ya yang manfaatnya belum semua orang tau?” saran Kahfi tapi ia masih kebingungan.
“Oke juga,tumben otak lo jalan,fi” Ujar Alden dengan nada mengejek.
“Hmmm,kalo lu,El ?’ tanya Nadhif.
“Halah,orang itu mana bisa sih di andelin” malah Alden yang menjawab.
“Al,jangan mulai deh” Airin menyaut
“Gue sih setuju sama idenya Kahfi,dan untuk objeknya gimana kalau daun teh ? Selain mudah didapat ternyata aroma dari daun teh itu nggak disukai nyamuk sehingga ada kemungkinan daun teh bisa mengusir nyamuk,kan? Nah kita jelasin proses-prosesnya gimana,dan kenapa aroma daun teh tidak disukai nyamuk.Jadi—“
“Dih,lo kok sok tau gitu si,teh itu buat di minum bukan buat jadi obat nyamuk” Dan Alden memotong perkataan Elvano.
“Heh,Al lo bisa diem dulu gak ?!” Oke nampaknya Nadhif mulai kesal dengan Alden.Alden pun mendengus. “El,lanjutin” sambung Nadhif.
“Oke,jadi kita sekalian aja dokumentasi pake video dan speakinglangsung di lokasi,biar kita gak kerja dua kali.Kalo langsung pake video gitukan kita gak usah nyiapin power point,paling cuman mengulas sedikit “ Elvan mneruskan sarannya.
“loh emangnya boleh ya pake format video gitu?’ Tanya Airin
“Kata Miss Nara sih buat media terserah kita,yang penting kreatif dan yang pentingkan speaking-nya,hmmm gue setuju tuh ama lo,El” kata Kahfi.
“Oke gue setuju” seru Airin
“Sip,lo Al?” Tanya Nadhif kepada Alden.Tapi Alden hanya diam saja dan memasang wajah tak suka.
“Al ayolah lo jangan egois dong,belakangin dulu ego lo untuk saat ini please” Kahfi menepuk pundak Alden seraya membujuk sahabatnya itu.
“Ck,terserah lah” Jawab Alden.
“Nah,gitu dong….jadi kapan kita mulai ?” Kata Nadhif.
“Secepatnya” ……
***
Hari berganti,dan inilah saatnya hari-hari sibuk mereka dimulai,ditengah asrinya alam dan sejuknya atmosfer.
“so,siapa yang mau dokumentasi duluan nih” Tanya Airin,mereka sudah sampai lokasi,ya kebun teh yang indah.
“Biar gue yang dokumentasi,El ama Alden duluan yang speaking” kata Nadhif.
“Dih mana ada,gak mau gue” Alden menolak.
“Adain lah bro,buruan nurut aja sih time is money men “ Kahfi mulai bersuara,dan semuanya terkekeh atas celotehan Kahfi.
“Oke,oke” Alden pasrah.
Dan semuanya berjalan sesuai rencana,walaupun terkadang ada perselisihan sedikit tapi tidak merusak plan yang sudah dibuat sebelumnya.Sadar atau tidak Elvano dan Alden juga sudah mulai terlihat membaik,terlihat dari kerja sama mereka untuk project ini.
++++
Inilah hari yang ditunggu-tunggu,memperlihatkal kekompakan dari hasil kerja kelompok mereka.
“Eh,El mana nih,kok jam segini belum datang?” Tanya Airin
“Wahhhh,parah El gamasuk,dia sakit” Kata Nadhif yang baru saja mendapat pesan masuk dari seseorang.
“masa iya? Gue kira manusia doing yang bisa sakit” ujar Kahfi dengan tampang watadosnya.
“Jadi kita presentasi tanpa El nih?” Tanya Alden
“Yaaaa gak salah lagi”
“Gimana abis pulang sekola kita jenguk si El?” tawar Alden
“Nah cakep tuh,gue sih ayo aja” kata Nadhif dan semuanya sepakat akan menjenguk El sehabis pulang sekolah.
Suara riuh tepuk tangan menggema sepenjuru kelas,ya kelompok Elvano baru saja mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. Dan lagi-lagi mereka sukses.
“Nadhif,Alden,Airin,Kahfi…I’m so proud of all of you,kalian menampilkan semuanya with different way and I like it.” Puji Miss Nara kepada Alden CS.
“Oh my God,Thanks a lot,Miss….I’m glad that you like our presentation.Dan semua gak akan seperti ini tanpa Elvano,Miss” Sahut Alden.
“Hmmmmm…..semoga cepet sembuh ya Elvano,kalo gitu Miss duluan,see you next week”
“Oke,thank you,Miss.see you”
“Jadikan,kerumah El?” Tanya Airin.
“Jadi dong,yuuuu” Ajak Nadhif,dan mereka pergi kerumah Alden.
***
“Assalaualaikum…..”
“Waalaikumsalam,Eh nak Nadhif….” Jawab seorang paruh baya sambil membukakan pintu.
“Tante……kita mau jenguk Elvan” Kata Nadhif
“Oh ayo masuk….Vano ada dikamarnya” Ajak seorang paruh baya tersebut yang ternyata Ibu dari Elvano.
Sesampainya dikamar Elvano.Terlihat sosok Elvano yang terbaring dikadur sambil memain kan smartphonenya,dan ternyata ia sedang bermain game.
“wahhhh parahh katanya sakit tapi malah ngegame” Kata Nadhif yang memasuki kamar Elvan diikuti yang lainnya.
Elvano yang mendengar terkaget dan menghentikan aktifitasnya.
“Kaliiaaaannn….ngagetin sumpah” seru Elvano “Abisnya gue bosen ga ngapa-ngapain,kalian kok gak ngabarin gue dulu sih mau kesini?” sambung Elvano seraya bertanya.
“Kan biar surpise” Jawab Kahfi cengengesan
“Halah surprise surprise kaya anak alay aja lu,Fi” Ejek Airin.
“Btw,El gimana keadaan lo?Oh iya lo tau ga,tadi presebtasi kelompok kita sukses parah,dan Miss Nara juga seneng litany” Alden mulai bersuara.
“Alhamdulillah gue mendingan sih,oh ya? Wahh gak sia-sia dong yaaa usaha kita” Jawab Elvano
“Iya El,apalagi kalo tadi lo ikut presentasi pasti bakal lebih perfect dah “ kekeh Nadhif
“yaa sorry,mana tau gue bakalan sakit” Elvano menjawab dengan santai.
“Oh iya,bentar lagi kan liburan nih,gimana kalo pas liburan kita jadiin plan yang mau ngeeksplor alam yg sempet tertunda kemarin?” Tanya Airin.
“Wah boleh juga tuh,sekalian ngerefresh otak nih,pokoknya harus jadi ah liburan kali ini,dan lu harus kayaknya harus ikut El” Seru Kahfi.
“Nah mantep tuh,pasti seru,gimana El? “ Tanya Nadhif.
Elvano tampak kebingungan,raut wajahnya berubah jadi sedih dan murung.
“El,are you okay?”Tanya Alden.
Elvano menghelas nafas panjang sampai akhirnya mengatakan,”Gue gak bisa,setelah Penilaian akhir semester nanti gue mau pindah”
“Maksud lo ? Kok mendadak sih El,Ah lo gak asik nih” kata Alden dengan nada kecewa.
“Iya pindah ke Surabaya,ya mau gimana lagi…sebenernya gue harus ikut bokap,sebenernya hal ini udah lama banget direncanainnya,cuman gue baru ngasih tau kalian sekarang”, “Awalnya gue gamau pindah,karena gue takut gabakal dapet temen sebaik Nadhif,dan gue gamau kalo nanti gue gak bisa adaptasi sama lingkungan baru gue,tapi makin kesini gue mikir kalo gue gaboleh terus-terusan bergantung sama orang,karena gue yakin,gue bisa” Cerita Elvano kepada teman-temannya.
“El,gue mau minta maaf dulu sering banget sinis dan ngejelek-jelekin lu,lo bener gue hanya menilai orang dari luarnya aja,lo mau kan maafin yang dulu-dulu?” sesal Alden kepada Elvan.
“Ya,el gue juga mau minta maaf” timpal Kahfi
“hahaah selow ajaa kali,udah gue maafin kok,lupain aja lagi” Kata Elvano
“Ya gue nyesel aja El,kenapa ketika kita udah mulai baikan lo malah mau pergi” Sambung Alden.
“Nyesel itu wajar kok,ya namanya juga manusia,galuaput dari salah” ujar Elvan sambil tersenyum.
“Loh kok malah alay gini sih,kita kan masi punya banyak waktu buat ngehabisin waktu bareng El,gausa lebay gitu ah” Hibur Airin.
“Nah Airin bener,lupain lah yg dulu” Timpal Nadhif. Dan semuanya mengagguk.
Sebuah akhir tidak semuanya membahagiakan.Terkadang kita harus kehilangan dulu sesuatu agar kita lebih mengerti dan menghargai arti sesuatu tersebut ketika masih ada.
"Janganlah menilai orang dari sisi luarnya dan berprasangka baiklah pada orang lain"
Semoga bermanfaat :)